Minggu, 09 Oktober 2011

PT London Sumatera

Kepolisian Daerah (Polda) Sulselbar dinilai lamban dalam penyidikan kasus penembakan warga Kajang, Ansu bin Halang, 27, di lahan perkebunan karet milik PT London Sumatera (Lonsum) Bulukumba. Pelaku diduga adalah oknum anggota Brimob Detasemen C Polwil Bone Briptu Nurman yang berjaga di lokasi tersebut. Ketua Lembaga Bantuan Hukum Makassar (LBH) Abdul Azis mengatakan, lambannya pengusutan yang dilakukan Polda Sulselbar dapat dilihat pada pemeriksaan saksi dari kalangan warga. Seharusnya penyidikan sudah menyangkut pelanggaran disiplin dan protap dari oknum Brimob.

Apa pun alasannya, penembakanterhadapwargaadalahpelanggaran fatal. Ini hanya pengamanan biasa dan bukan kerusuhan, makanya harus dituntaskan,” ungkapnya, kemarin. Dia menilai, aparat seolah tak serius mengungkap kasus penembakan yang melibatkan anggota pasukan elite Polri ini. Dari data media massa, polisi baru memeriksa dua warga yang menjadi saksi kasus penembakan yang terjadi awal pekan lalu. Dua saksi tersebut,yakni rekan korban, Anci, 21; dan tukang mesin PT Lonsum, Longgeng, 47. Keduanya diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulselbar di Kepolisian Resor (Polres) Bulukumba.

Polisi dijadwalkan akan kembali melakukan pemeriksaan di Polres Bulukumba, Senin (10/10). Tiga warga yang berada di lokasi penembakan, yakni Uto, Sampe, dan Hanne, telah dipanggil sebagai saksi dalam peristiwa berdarah itu. “Anci diperiksa Jumat mulai pukul 15.00 Wita sampai pukul 20.00 Wita,” kata kerabat korban, Rahmat, yang mendampingi Anci saat diperiksa.

Saat pemeriksaan, Anci mengaku bahwa lokasi penembakan berada di luar kebun karet. Jarak antara lokasi penembakan dan kebun karet sejauh 30 meter. Dia juga mengaku hanya mendengar dua kali tembakan yang diarahkan ke arah korban dan satu lagi ke arahnya. Jadi, Anci ditanya seputar penembakan, bagaimana cara menolong korban dan apakah lokasinya berada di kebun karet, ujarnya sembari menirukan kesaksian Anci.

Kesaksian berbeda justru diungkapkan Longgeng yang diperiksa pada hari yang sama. Menurut Longgeng di depan penyidik, lokasi penembakan berada 300 meter di dalam area perkebunan karet. Jarak antara Longgeng dan lokasi penembakan sejauh 70 meter. Jadi ada kesaksian berbeda, Longgeng juga mengaku mendengar ada empat kali terdengar suara tembakan,”papar Rahmat yang ditemui di RS Ibnu Sina,kemarin.

Sementara itu, Ansu bin Halang yang kondisinya mulai membaik, mengaku sejauh ini belum diperiksa pihak Propam Polda. Padahal, sempat beredar kabar bahwa korban akan menjalani pemeriksaan, Jumat siang. Namun, penyidik membatalkan tanpa alasan yang jelas. Kabid Penerangan dan Hukum Polda Sulselbar Kombes Chevy Achmad Sopari menegaskan, saat ini pihaknya telah menahan pelaku penembakan.

Hanya, belum ada tanda-tanda pelanggaran anggotanya dalam kasus penembakan itu. Sudah sesuai protap, ada tembakan peringatan sehingga belum bisa disimpulkan ada pelanggaran,” ujarnya. Terkait pemeriksaan terhadap korban, Chevy mengaku, penyidik masih menunggu kesehatan korban membaik dan memungkinkan dimintai keterangan. Kalau kondisinya membaik, pasti kami akan periksa.

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
Copyright © 2012 Info Kita All rights reserved Mas Hari
Sepeda Motor Injeksi Irit Harga Terbaik Cuma Honda Promo Member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia